Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Attaqwa Kantor Pusat Tangerang -Banten telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perihal Kerjasama Pembiayaan Channeling dengan PT Ethis Fintek Indonesia (Ethis) berdasarkan Surat nomor S-86/KR.011/2022.

Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh adanya manfaat bagi semua pihak khususnya BPRS yaitu perluasan pasar serta adanya perkembangan teknologi informasi pada revolusi digital dan banking 4.0 yang mengedepankan teknologi untuk berbagai hal sehingga dapat memudahkan calon nasabah pembiayaan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Tekhnologi Informasi, POJK Nomor 25/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 perihal Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah dan mempertimbangkan. Direktur Utama BPRS Attaqwa Indriyani mengatakan hal ini bagian dari kolaborasi antara BPRS dengan Fintek.

Sejak tahun 1994-2022, BPRS Attaqwa telah tumbuh baik dalam pengawasan BI maupun OJK. Dalam kondisi pasca pandemi covid-19, berdasarkan data akhir Juni 2022 dalam laporan publikasi website resmi OJK, BPRS Attaqwa mengalami pertumbuhan asset YoY posisi Juni 2022 ±Rp69miliar tumbuh 30,33% atau Rp16 miliar dari posisi tahun sebelumnya Juni 2021 sebesar Rp52,9miliar. Outstanding Pembiayaan Rp51,4miliar tumbuh 39,44% dari tahun sebelumnya Rp36,9miliar. Dana Pihak Ketiga Rp61miliar tumbuh 32,68% dari tahun sebelumnya Rp45,9miliar. Sementara Non Performing Financing (NPF) berhasil ditekan baik mendapat peringkat satu yaitu dibawah lima persen.

Indriyani selaku Direktur Utama PT BPRS Attaqwa menyampaikan bahwa dalam kondisi penuh persaingan saat ini, Attaqwa harus mencari strategi supaya maju bisnisnya sehingga kami mengambil peluang Kerjasama dengan fintech syariah.